Bisnis properti memerlukan pengetahuan dan strategi tersendiri.
Pasalnya, properti merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan
kelihaian dalam menentukan lokasi, waktu, dan pembiayaan yang tepat.
Memiliki modal kapital saja tak cukup untuk berinvestasi properti.
Tanpa pengetahuan dan strategi yang mumpuni, bisa jadi justru Anda
merugi—dan hal ini telah dialami banyak orang.
Terlalu mendengar janji manis pengembang akan indahnya
capital gain
tak jarang dapat membuat Anda ‘mabuk’ dan tak banyak berfikir saat
membeli properti. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
agar Anda sukses berinvestasi properti dan memeroleh kekayaan dari
bisnis tersebut:
Jangan Terburu-buru
Sebelum memulai investasi, sangat penting untuk membuat pertimbangan.
Perlu diingat, properti adalah investasi jangka panjang. Jika Anda ingin
mendapatkan laba dari bisnis ini, jangan pernah berfikir untuk
menjualnya dengan terpaksa.
Banyak investor melakukan pembelian setelah mendengarkan iming-iming
dari pengembang—tanpa menghitung untung-rugi. Mereka harusnya mencari
opini kedua—seperti dari agen properti setempat—untuk mendapat gambaran
investasi properti di kawasan tersebut, sebelum berinvestasi.
Jangan Letakkan Telur dalam Satu Keranjang
Konsep ini sebenarnya berlaku umum dalam berbisnis. Berinvestasi
properti yang beragam dapat mencegah Anda menghadapi kesulitan keuangan
saat laju investasi properti Anda mengalami penurunan.
Diversifikasi investasi properti dapat dilakukan dengan membeli
properti di kawasan berbeda atau jenis properti yang berbeda, misalnya
rumah, ruko, apartemen, dan lain-lain.
Lantaran properti bersifat lokal (
localized), maka
pertumbuhan nilai investasi pun berbeda-beda. Begitu pula jenis
investasi properti yang berbeda pertumbuhan investasinya—terutama jika
dilihat dari “jam investasi properti”.
Memberi Nilai Tambah
Salah satu cara terbaik untuk memeroleh untung dari properti adalah memberi nilai tambah (
added value) dari properti tersebut. Properti yang tampak tak menarik bahkan bisa memberikan keuntungan jika diberi nilai tambah.
Misalnya, Anda dapat membangun warung untuk rumah yang disewakan. Hal
ini tentu mendatangkan nilai sewa lebih daripada sekadar menyewakan
rumah.
Menguasai Pasar Lokal
Hal ini terdengar mudah, namun ketika membeli properti yang jaraknya
sangat jauh, ceritanya bisa berbeda. Pasalnya, setiap pasar atau kawasan
memiliki karakteristik, regulasi, fasilitas pendukung, dan
infrastruktur tersendiri yang berbeda dengan kawasan lain.
Untuk mengetahui seluk-beluk pasar properti setempat, Anda dapat
menanyakan kepada agen properti yang beroperasi di kawasan tersebut.
Tanyakan lokasi mana dan jenis properti apa yang paling potensial, serta
berapa harga pasar yang tepat untuk properti tersebut.
Anda Bisa Mulai Dari Rumah
Jika Anda mendekati usia pensiun dan tinggal di rumah yang terlalu
besar, Anda dapat mempertimbangkan untuk memecah rumahtersebut menjadi
dua atau tiga rumah sewa.
Anda dapat tinggal di salah satu rumah pecahan tersebut, sekaligus
mengelola rumah sewa. Hal ini sangat mungkin dilakukan, terutama bila
Anda tak memiliki
income lain.
Cari Mitra Profesional Terpercaya
Jika Anda investor baru dan tak berpengalaman, ada baiknya Anda
menggandeng partner profesional untuk membangun portofolio properti
Anda. Pilihlah mitra yang tepat dan dapat Anda percaya, dengan keahlian
di bidangnya masing-masing.
Mendapatkan mitra investor, kontraktor, pengacara, dan akuntan yang
baik dan terpercaya tidak hanya dapat memaksimalkan keuntungan Anda,
tetapi juga akan memberi ketenangan dan kenyamanan selama proses
pembangunan properti yang sangat kompleks.
Jual Rumah Menambah Modal
Jika Anda berpikir untuk menjual rumah Anda untuk menambah modal dan
memulai portofolio properti Anda, pertimbangkan untuk membuat nilai
tambah dengan beberapa perbaikan. Menurut survei Zoopla, penambahan
ruang di rumah Anda dapat meningkatkan nilai properti 20%.
Manfaatkan Suku Bunga KPR Rendah
Bunga KPR rendah memungkinkan Anda untuk mengembangkan portofolio
properti dengan cepat. Sebagai contoh, dengan investasi awal sebesar
Rp200 juta, Anda dapat meningkatkan portofolio properti menjadi Rp1
miliar.
Bagaimana caranya? Lakukan strategi pembelian beberapa properti di
saat yang hampir bersamaan—tentu properti harus berada di kawasan yang
prospektif. Misalnya, Anda membeli delapan properti senilai Rp100 juta
dengan uang muka (DP) masing-masing Rp25 juta.
Survei Yield yang Dapat Diperoleh
Yield dari hasil menyewakan properti berbeda di setiap kawasan
dan setiap jenis properti. Banyak agen propertiyang menjanjikan yield
yang besar untuk properti yang mereka pasarkan.
Namun sebaiknya Anda tak segera memercayainya. Akan lebih baik jika
Anda melakukan survei untuk mendapatkan masukan yang benar-benar
independen.
Sebagai patokan,
yield rata-rata di kawasan
Jabodetabek—dengan syarat kondisi normal, tak ada gejolak politik maupun
ekonomi—untuk tanah 2% – 5% per tahun, rumah (2% -5%), kondominium (6% –
10%), ruko (2% – 4%), perkantoran
strata title (6% – 10%), dan pergudangan (2% -5%).
Anto Erawan
Penulis adalah editor Rumah.com. Untuk berkomunikasi dengan penulis, Anda dapat mengirim email ke:antoerawan@rumah.com atau melalui Twitter: @AntoSeorang
Foto: Anto Erawan
Sumber : Rumah.Com