Rabu, 03 September 2014

Solusi Rumah Murah dan Mewah bagi Warga Kota


Mencermati untuk mengatasi masalah pemukiman kumuh yang masih banyak terdapat di Indonesia khususnya wilayah perkotaan, Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla mengatakan akan menghidupkan kembali program apartemen murah untuk rakyat atau rumah susun milik (rusunami) dan rumah susun sewa (rusunawa). 

Seperti diberitakan KOMPAS.Com dari forum dialog Menghapus Ekonomi Biaya Tinggi dan Menjamin Kepastian Hukum Musda REI DKI Jakarta. Jusuf Kalla mengatakan saat ini Ibukota Jakarta pun termasuk empat kota terkumuh di Asia, bersama Manila, Dakka, dan Kalkuta. Solusi mengatasi masalah ini, percepatan pembangunan rusunami harus dilakukan demi untuk melakukan pemerataan pembangunan di semua segmen, mulai atas, menengah, dan bawah yang bisa hidup di pusat kota.

Faktanya

Harga lahan di tengah kota sudah demikian tinggi adalah salah satu tantangan tidak semua masyarakat dapat membeli rumah atau apartemen yang sesuai dengan harga lahan. Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah membangun rusunami sebanyak-banyaknya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pemerataan jauh lebih baik, tentu membuat kita merata pendapatan, ada keseimbangannya Perumahan mewah, tentu kita butuh itu agar kelas menengah atas dapat rumah yang layak. Tapi,harus seimbang dengan rumah untuk rakyat,. 
Penduduk Kota Kian Bertambah

Perkiraan pada 2020 mendatang, 60 persen penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan. Arus migrasi urban pun tak terelakkan. Jarak antara satu kota dengan kota lain akan menjadi pendek. Itu terjadi karena lahan pertanian berkurang.
Kendala kemacetan bakal terjadi di mana-mana. Cara efisien untuk mengatasi itu semua, pemerintah membangun rumah murah susun untuk rakyat di lahan-lahan milik negara.


Konsep Terjangkau dan Mewah
Pertumbuhan jumlah penduduk di perkotaan merupakan kesempatan para pengembang untuk menyediakan hunian murah yang bisa mengakomodasi kebutuhan warganya.
Sebagai contoh terobosan studio arsitertur 3XN bekerja sama dengan pengembang Jens Richard Pedersen mendesain hunian vertikal tidak jauh dari institusi pendidikan Aarhus solusi meningkatnya pelajar di kota tersebut. Hunian vertikal bagi para pelajar tersebut dikenal dengan nama La Tour karena lokasi pembangunannya masih digunakan oleh Hotel La Tour.
Menariknya, 3XN tidak membuat hunian vertikal murahan. Meski yakin akan membangun hunian terjangkau, studio arsitektur tersebut tetap menjaga kualitas bentuk dan tampilan karyanya. Uniknya 3XN mendesain menara yang tidak hanya menjulang ke angkasa, namun memiliki sisi bertingkat di sisinya. Bagian semi melengkung di sisi menara tersebutlah yang membuatnya menarik.
Secara keseluruhan, La Tour akan memiliki 31 lantai dengan ketinggian maksimal mencapai 95 meter. Setiap ruang apartemen akan memiliki tiga kamar tidur dan didesain untuk dua orang dan tiap kamar akan dilengkapi dengan balkon pribadi.
Semoga langkah cepat pemerintah guna penataan kota lebih baik dan inspirasi desain ini terwujud bagi segenap warga negara Indonesia.
*Sumber dari berbagai artikel.



Baca Juga Info Disini :
Langkah Cerdas Untuk Menjadi Developer Properti
Contoh Desain Properti Rumah Idaman Anda
Cara Jualan Properti Via Online
Sistem Informasi Developer Properti
Jual Paket Desain Rumah
Langkah Kreatif dan Adaptif Jadi Developer

0 komentar:

Posting Komentar